(note: Halo! Sudah lama tidak bersua. 2018 hampir berakhir, dan banyak cerita yang belum sempat tersampaikan disini. Salah satunya ini—kunjungan singkat ke Kota Tua, bulan September 2018.)
Di akhir pekan yang penuh dengan tugas numpuk dan pikiran-pikiran yang mengganjal, dengan santainya saya memutuskan untuk pergi jalan-jalan sejenak ke salah satu tempat wisata paling terkenal di Jakarta, yaitu Kota Tua. Niat jalan-jalan ini muncul setelah saya lihat Instagram-nya Andini yang baru dirombak jadi akun fotografi. Nah, akhirnya saya pun ngajak Andini untuk hunting foto di sekitaran Jakarta. Karena lagi nggak ada ide mau kemana, Kota Tua pun jadi pilihan. Saya sendiri juga sudah lamaaa banget nggak kesini. Jadi, penasaran juga tempatnya sekarang sudah seperti apa.
Di akhir pekan yang penuh dengan tugas numpuk dan pikiran-pikiran yang mengganjal, dengan santainya saya memutuskan untuk pergi jalan-jalan sejenak ke salah satu tempat wisata paling terkenal di Jakarta, yaitu Kota Tua. Niat jalan-jalan ini muncul setelah saya lihat Instagram-nya Andini yang baru dirombak jadi akun fotografi. Nah, akhirnya saya pun ngajak Andini untuk hunting foto di sekitaran Jakarta. Karena lagi nggak ada ide mau kemana, Kota Tua pun jadi pilihan. Saya sendiri juga sudah lamaaa banget nggak kesini. Jadi, penasaran juga tempatnya sekarang sudah seperti apa.
Perjalanan dimulai dari Stasiun Tebet. Cukup bermodal Rp3000 saja kok untuk ke Stasiun Jakarta Kota. Saya sendiri baru sekali naik KRL ke arah kota. Maklum, pengalaman per-KRL-an saya juga baru dimulai semenjak masuk kuliah baru-baru ini.
Stasiun Jakarta Kota |
Jalan dari Stasiun menuju Museum Fatahillah. |
Masih banyak delman yang beroperasi di sekitar Kota Tua. |
Sepeda onthel warna-warni. |
Nasi pecel di Jalan Lada. |
Menjelang siang, saya dan Andini mampir untuk makan di kantin yang letaknya masih dekat dengan Museum Fatahillah. Sayangnya, makanannya nggak ikutan ke-foto :( Hehe
Setelah puas menyusuri sekitar Museum Fatahillah, kami menuju Kali Besar. Agak sulit untuk jalan karena trotoarnya belum rampung dan malah dipakai sebagai tempat parkir motor. Jadi, kami harus berhati-hati jalan di aspal yang sebenarnya juga merupakan jalur busway.
Saya cukup kaget saat melihat Kali Besar yang tidak terlalu ramai pengunjung bahkan di saat weekend.
Sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk duduk-duduk manis di Kopi Kota Tua di Jalan Pintu Besar Utara. Saya memesan Kota Tua Coffee Mix (kanan), sedangkan Andini memesan Chocolate Milkshake (kiri).
Terlepas dari hiruk pikuknya, Jakarta ternyata selalu bisa jadi tempat untuk berbahagia. Semoga lain kali berkesempatan untuk menelusuri sudut-sudut lainnya.
Nox,
Ray
0 comments