Yang awalnya hanya mimpi, sekarang jadi memori.
September 2016
Persiapan rapat kerja yang mengawali masa jabat OSIS Vicaksana Samarpita Chatrah.
Ada
rasa dagdigdug karena pada saat itu kami belum tau apa-apa. Program
kerja itu bagaikan rangkaian mimpi-mimpi, maunya seperti ini, atau
seperti itu, kami diskusikan di bersama-sama baik lewat group atau saat
kumpul. Walaupun kami sendiri belum terlalu kebayang gimana prosesnya
nanti.
Di
antara banyaknya proker yang ingin kami laksanakan, ada dua di yang
paling paling bikin deg-degan: Sixtonation (Junior & Senior) dan
Rhapsodie With Scraft.
Untuk
mengadakan dua proker itu, bisa dibilang adalah mimpi besar kami sejak
sebelum masa jabat. Maka dari itu, kami berusaha untuk mempersiapkan dua
program kerja ini secara detail dan hati-hati.
Sampai
akhirnya sampai ke suatu ide untuk menggabungkan dua proker ini.
Tadinya sempat sih, mau menggabungkan RWS dengan NasaFest karena
sama-sama identik dengan kebudayaan, tapi karena satu dan lain hal, kami
sampai ke keputusan bahwa Sixtonation lah yang akan berkolaborasi
dengan RWS.
Belum
sampai disitu, karena inovasi 'penggabungan' ini, visualisasi kami bisa
dibilang agak rancu. Gimana ya nanti kepanitiannya? Perencanaan dananya
kayak apa? Kapan dan dimana?
Karena
keadaan mengharuskan Ketua Pelaksana acara untuk segera dipilih, maka
keluarlah tiga nama yang mengisi bagian terpenting proker ini: Novrian
Harits sebagai Ketua Umum, Sekar Azzahra sebagai Ketua Pelaksana Sixto,
dan Ifran Wiguna sebagai Ketua Pelaksana RWS.
Ketupel RWS x Ketupel Sixto x Ketua Umum |
Well,
fun fact, tadinya kami sempat mau bikin nama baru: SC*R*Y*N, SC*R*A*I*,
dan sebagainya. Tapi karena kami rasa ngga ada yang cocok menggantikan
nama serta esensi "Sixtonation" dan "Rhapsodie With Scraft", akhirnya
kami hanya membubuhkan kata "feat" di antara dua nama proker itu.
Jadilah "Sixtonation feat. Rhapsodie With Scraft" (yang kemudian lolos
di Rapat Kerja akhir bulan itu).
Oktober - November 2016
Disini
bisa dibilang proses yang cukup rumit: penentuan panitia inti
Sixtonation feat. Rhapsodie With Scraft. Sudah berkali-kali rapat, tapi
karena banyaknya faktor pertimbangan, bahasannya ngga kunjung selesai.
Sampai
akhirnya 5 November 2016, tepat saat malam DP-nya Paskib, setelah rapat
dan diskusi yang sangat panjang, keluarlah susunan panitia inti
terlengkap. Mulai dari Wakil Ketua Pelaksana, Sekretaris, Bendahara,
Koordinator Umum, hingga Wakil Koordinator-nya tuntas terbahas di hari
itu. (Ngga gue sebutin satu-satu ya namanya, karena lumayan banyak
orangnya)
(gue lupa tanggal berapa) November 2016
Rapat angkatan di lapangan bulu tangkis.
Disinilah
pertama kalinya Sixtonation feat. Rhapsodie With Scraft 2017 beserta
BPH dan koor-koornya diperkenalkan ke teman-teman angkatan, dan anggota
sie dari angkatan mulai direkrut. Disini jugalah kita mulai menyadari
betapa angkatan punya harapan yang besar untuk terlaksananya Sixto feat.
RWS.
Sebagai
langkah awal, muncul ide untuk bikin pin "I Stand for Sixtonation feat.
Rhapsodie With Scraft 2017", sebagai wujud semangat dan keyakinan
(sekaligus mulai dana usaha sih). Dan alhamdulillah, banyak respon
positif dari orang-orang di sekitar kami.
21
November 2016
Rapat bersama ketua ekskul olahraga dan seni.
Sambil
duduk lesehan di lantai kelas XI MIPA 2, BPH, koor acara, beserta ketua
ekskul memulai pembahasan awal yang beragendakan persiapan lomba-lomba,
konsep Harmoni61, dan penentuan tema acara. Rapat ini berlanjut terus
selama beberapa minggu, hingga keluarlah tema Dua Pribadi, Satu Jiwa
yang merupakan ide dari Ketua Ekskul Teater.
In
case you were wondering, Dua Pribadi Satu Jiwa itu merujuk kepada
proker Sixtonation dengan proker RWS, yang tadinya dua proker terpisah,
sekarang berkolaborasi.
Menyusul tema tersebut, lahirlah logo Sixtonation feat. Rhapsodie With Scraft dengan tokoh Arjuna sebagai icon-nya.
Desember 2016
Masa-masa intensnya penyusunan dan revisi proposal.
Disini
gue sendiri ngga pernah lepas dari laptop dan Ms Word. Susunan rundown
dan rancangan anggaran biaya masih cukup kasar, tapi tetap harus dibuat
sedetail-detailnya. Gimana caranya ya, biar bisa ngeyakinin Bapak dan
Ibu Guru lewat proposal ini? Itu yang jadi tanda tanya besar. Sayangnya,
proposal belum bisa tuntas di bulan ini.
Januari 2017
Back to work.
Setelah
liburan semester, kembali ke sekolah untuk bahas ini dan itu bersama
koor-koor dan ketua ekskul. Di bulan itu revisi-revisi terpenting dan
gambaran acara sudah terlihat lebih jelas. Apalagi dengan adanya rapat
dengan pihak guru pengarah, yang membuat kita melihat lebih jauh
Sixtonation feat. RWS dari setiap sisinya. Pertanyaan-pertanyaan yang
rumit tapi penting, mau tidak mau harus terjawab.
Februari 2017
Proses
pengajuan proposal, ternyata lama juga ya?
Masih jelas terbayang
hari-hari dimana gue bersama Salisa (bendahara) dan Harits bolak-balik
ke Rukun untuk revisi. The Core Three aka trio Ketupel, bolak-balik
konsul karena selalu aja ada
sesuatu yang perlu diperbaiki atau ditambah, baik substansinya atau
formatnya, ada saja lah pokoknya. Ternyata, bukan hanya proposal yang
harus dipersiapkan, tapi juga berkas-berkas pendukung lainnya.
Lucunya,
tepat sehari setelah proposal di acc oleh Wakabid Kesiswaan, hujan
deras membuat SMAN 61 (agak) tergenang. Disitulah kami mulai panik,
karena proposal saat itu disimpan di Ruang OSIS (yang langit-langitnya
bocor), dan kami takut proposal bakalan ikut tergenang di dalamnya.
Akhirnya walaupun harus hujan-hujanan, kami tetap masuk sekolah untuk
menyelamatkan proposal. Untungnya proposalnya baik-baik aja.
Masih
teringat jelas juga, saat-saat BPH Sixto feat. RWS berdiri di depan
kantor Kepsek sambil menunggu tamu beliau keluar dari ruangan, untuk
konsul sekaligus meminta persetujuan. Kadang-kadang tamunya suka ngga
keluar-keluar sehingga kami harus menunggu sampai keesokan harinya. Sambil menunggu, kami menyiapkan apa yang perlu dibicarakan dari abcdefgh sampai z.
Barulah
di tanggal 27, the game changes. Program kerja Sixtonation feat.
Rhapsodie With Scraft akhirnya disetujui oleh Kepala Sekolah. Kabarnya
sih, Ketupel Sixto dan Ketupel RWS sampai jatoh saking senangnya. Bener
ngga ya?
Maret 2017
Open
house diadakan di Ruang Auvi untuk mensosialisasikan Sixtonation feat.
Rhapsodie With Scraft ke adik-adik angkatan 2019. Di akhir open house,
adik-adik diperbolehkan untuk mendaftar di salah satu sie yang mereka
inginkan. Sie Administrasi menjadi sie dengan peminat terbanyak, disusul
dengan sie Humas & Publikasi dan sie Acara. Peminat paling sedikit
diraih oleh sie T*r*a*n*s*p*o*r*t*a*s*i (maafin gue ya pin).
Sementara
itu, proposal-proposal ekstern mulai disebar ke perusahaan-perusahaan,
dan dana usaha mandiri semakin gencar. Selain danus dari Koniciwa,
muncul juga tim danus Ojek Kece (OCE) dan Gafin Inc. Instagram dan
Official Account mulai diaktifkan untuk menyebarkan publikasi Coming
Soon.
Di
pertengahan bulan Maret, poster utama Sixtonation feat. Rhapsodie With
Scraft dirilis. Begitu senangnya kami karena respon-respon dari kakak
alumni yang turut antusias menyambut Sixto feat. RWS.
Selang
beberapa hari, garage sale pertama kami selenggarakan di BKT. Dengan
modal pakaian dan barang-barang bekas layak pakai yang tak terpakai di
rumah, kami berangkat menuju jogging track BKT pukul lima pagi untuk
mencari tempat yang cocok. Karena hasil yang didapatkan lumayan
memuaskan, garage sale pun berlanjut sampai minggu-mingu berikutnya.
Biasanya garage sale berakhir sekitar pukul 10 saat matahari sudah
terik.
April 2017
Hari-hari menjelang Opening Sixtonation masih terus diisi dengan publikasi dan pencarian dana.
Suasana
pra-Sixto terasa kental dengan banyaknya tim-tim danus yang keliling
kelas. Mulai dari jualan minuman sponsor, silky pudding, nasi, makanan
kecil, wristband, kaos, sampai peralatan untuk pelajaran Prakarya pun
dijual oleh sie Dana Usaha.
Bisa
dibilang sie Acara juga jadi yang tersibuk dikarenakan rundown yang
cukup rumit. Apalagi technical meeting yang harus segera dilaksanakan di
akhir bulan.
Salah
satu momen yang tak terlupakan adalah saat panitia berkesempatan untuk
siaran di salah satu radio di Jakarta untuk publikasi Sixtonation feat.
Rhapsodie With Scraft. Lucu aja gitu, bisa denger teman-teman sendiri di
radio.
Mei 2017
Sehari
sebelum Opening Sixto, sudah terdengar suara dari ekskul Marching Band
yang sedang berlatih. Ngga sedikit juga panitia yang berada di sekolah
hingga larut malam untuk mendekorasi dan mempersiapkan berbagai
kebutuhan.
Hari
H Sixtonation, mungkin panitia-panitia yang hadir selama Sixto masih
ingat kalo tiap paginya, panitia yang terlambat selalu disambut dengan
kakak-kakak penjual Wristband di gerbang sekolah sebagai tanda denda.
Dan bagi peserta lomba Sixto, masih ingat ngga sekecil apa ukuran tiket masuknya? Hehe.
Selama
Sixto berlangsung, gue seharian duduk di gerbang sekolah untuk jaga
tempat penitipan/pengembalian barang-barang peserta. Karena gue
sekretaris RWS, jadi saat Sixto ngga ada jobdesk. Walaupun ngga melihat
langsung pertandingan yang diadakan, lumayan menyenangkan juga kok duduk
jagain barang-barang.
Tidak jauh dari gerbang, banyak stand-stand makanan yang berjejer, salah satunya stand makanan yang dijual oleh orangtua.
((Huhu maaf ya kalo gue ngga bisa banyak cerita tentang Sixto karena gue gangerti olahraga..))
BPH nya RWS aja lah ya karena gue ga nyimpen foto BPH Sixto |
Di hari keempat Sixto, gue berkesempatan untuk perform bersama Sixophone, yang mengakhiri rangkaian lomba di Sixtonation.
Congrats, Sekar dan tim Sixto!
Juni 2017
Terlaksananya
Sixtonation tentu bikin kami lebih lega, tapi perjalanan belum selesai
sampai disitu. Di depan mata, masih ada RWS yang perlu persiapan lebih.
Di
bulan Juni ini menurut gue adalah ujian terberat bagi panitia RWS.
Setiap kali papasan dengan BPH atau Koor, yang jadi topik utama pasti:
"Gimana ya RWS?". Dan kalo udah bicara tentang RWS, ngga akan selesai
dalam beberapa menit, pasti bisa sampai berjam-jam. Baik secara
face-to-face atau via free call.
Bisa
dibilang, keraguan untuk mengadakan Rhapsodie With Scraft itu
seringkali muncul di benak orang-orang, termasuk diri gue sendiri. Tapi
dibalik semua itu, selalu ada satu orang yang optimis untuk menjalankan
RWS dengan segala kondisinya. Orang itu tidak lain dan tidak bukan
adalah Ketupelnya sendiri. (seneng ngga gue puji fran?)
Akhirnya,
BPH Sixto dan RWS berkumpul di rumah Ketum untuk membahas ulang
segala-galanya tentang RWS. Konsep, tempat, perencanaan dana, strategi,
dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan RWS
dirombak serealistis mungkin.
Juli 2017
Memasuki
bulan Juli adalah bulannya RWS. Dari sebelum masuk sekolah (setelah
lebaran), semua pikiran sudah tertuju ke persiapan RWS. Yang namanya
sedih dan bingung, sudah ngga ada lagi, yang harus ada cuma satu:
semangat.
Di bulan inilah effort-effort terbesar dikerahkan untuk RWS. Gue selalu salut sama teman-teman panitia yang ngga pernah lelah demi RWS.
Setiap
kali gue merasa down, yang jadi bayangan gue adalah masa-masa sebelum
gue masuk SMA. Sedikit cerita, saat itu gue baru menaruh pilihan ke satu
sekolah yaitu SMA "X", dan belum punya pilihan apa-apa selain itu.
Karena SMA "X" adalah sekolah favorit dan gue hanya bisa mendaftar lewat
jalur umum, mau ngga mau gue harus punya pilihan lain.
Disitulah
gue melakukan research tentang SMA-SMA lain di Jakarta Timur. Entah
kenapa, kegiatan sekolah selalu jadi pertimbangan besar bagi diri gue
dalam menentukan pilihan sekolah. Sampai akhirnya gue sampai ke salah
satu video di Youtube yang berjudul : "Harmoni61 Rhapsodie With Scraft 2015".
Sejak
itulah gue membulatkan tekad untuk menjadikan SMAN 61 sebagai pilihan
sekolah. Dan gue pun menjadi bagian dari SMAN 61 pada Juli 2015.
Kembali
ke pembahasan awal ya, selama berjalannya persiapan RWS, hal yang
selalu membuat gue bersyukur adalah bantuan dan dukungan yang diberikan
oleh orang-orang di sekitar kita. Ternyata, penyelenggaraan RWS tidak
hanya melibatkan panitia siswa-siswi SMAN 61, tapi juga melibatkan
dukungan besar dari kakak-kakak alumni yang sudah bersedia meluangkan
waktu dan pikirannya.
Persiapan
RWS juga tidak terlepas dari dukungan orangtua. Di saat kita frustasi
karena ini itu, orangtua membantu kita untuk mensort-out hal-hal yang
selama ini belum jelas. Terharu sih, saat tau betapa orangtua berusaha
membantu kami mewujudkan RWS.
Dengan penuh keyakinan, kami mulai mengumumkan Guest Star dan penjualan tiket, dan panitia bergerak sepenuhnya.
16 Juli 2017
Di hari itu, panitia Sixtonation feat. RWS berkumpul di depan fx Sudirman untuk Car Free Day. Dari sana, kami berjalan sampai ke Bundaran HI untuk mempromosikan RWS. Kapan lagi bisa jalan-jalan bareng dua angkatan sambil seru-seruan?
Sayangnya
di hari H lomba teater RWS, gue ngga hadir dikarenakan ada kegiatan di
luar. Gue hanya sempat datang di tanggal 22 dan itupun sudah penampilan
peserta terakhir.
Suasana
menjelang Closing Stage RWS sangat amat terasa saat surat-surat tugas
sudah mulai tersebar di meja-meja guru, dan kelas-kelas hampir kosong
terutama di jam-jam terakhir. Ada surat tugas untuk latihan Harmoni,
surat tugas Koordinator atau BPH yang ingin meeting di luar sekolah, dan
sebagainya.
Pertama
kalinya gue melihat latihan gabungan Harmoni adalah saat H-4, dan
disitulah momen yang paling membuat terharu. Gimana ngga? Apa yang gue
cita-citakan sejak dulu rasanya sangat dekat di depan mata.
Di
kelas pun, yang dilakukan ngga pernah jauh-jauh dari RWS. Duduk tepat
di belakang gue adalah Koor. Perlap RWS yang menyiapkan list riders
guest star, di depan gue ada juga anggota sie Design yang mempersiapkan
desain-desain yang akan di-publish, ada Koor. Acara yang menyiapkan
detail rundown, ada juga anak-anak Harmoni yang berlatih di kelas saat
jam kosong, Waketupel yang ngga pernah berhenti bahas RWS, dan ngga
kalah pentingnya ada Ketupel yang selalu bengong setiap jam pelajaran.
Tapi emang seperti itu sih gejala-gejala Ketupel menjelang acara.
Masih sama, gue juga masih terfokus dengan laptop, karena pasti ada saja surat atau kesekretariatan yang perlu dibuat.
27 Juli 2017
H-2 Closing Stage RWS,
menjadi kali terakhir bagi BPH, Koor-Wakoor, dan OSC untuk bisa kumpul
bareng. Bertempat di rumah Ketua Umum, dibahaslah semua laporan dan
kebutuhan setiap Sie beserta teknis-teknisnya.
28 Juli 2017
H-1,
pastinya sudah terbayang kan gimana suasana sekolah? Hampir semua
panitia berangkat ke Usmar Ismail Hall sejak pagi, tapi gue sendiri pun
baru berangkat pada sore harinya,
karena masih ada yang perlu dipersiapkan di sekolah. Bersama Waketupel 2
dan Koor. Humpub, kami keliling sekolah untuk konfirmasi kehadiran
Bapak/Ibu Guru dan Karyawan.
Saat
gue tiba di lokasi, Gladi Resik Harmoni sedang berlangsung. Makin
terharu jelas, melihat persiapan teman-teman Harmoni yang pastinya
ditunggu-tunggu.
Semalaman
itu, panitia-panitia super sibuk (sebenarnya gue ngga terlalu sih). Ada
yang menghitung ulang tiket, memotong triplek untuk dekorasi panggung,
menyiapkan stand-stand milik sponsor, memasang banner, menyiapkan riders
GS, dan masih banyak lagi.
Kebanyakan
dari panitia yang laki-laki menginap di sana, sedangkan panitia yang
perempuan menginap di salah satu hotel dekat lokasi acara. Gue dan
teman-teman baru kembali ke hotel sekitar pukul dua pagi, tanggal 29.
Hari H Closing Stage Rhapsodie With Scraft!
Saat
gue sampai di Usmar Ismail Hall keesokan paginya, dekor panggung sudah
terpampang di layar. Begitupun ticket booth dan banner-banner di sekitar
lokasi acara.
Rangkaian acara diawali dengan lomba saman pukul 1 siang, kemudian clear stage, dan Open Gate jam 4 sore. Selama
hari itu gue siap dengan 2 laptop dan 1 printer untuk jaga-jaga.
Sekaligus meminjam hp Sekar untuk publish broadcast di Official Account
Sixto feat. RWS.
Lagi-lagi
gue ngga bisa banyak bercerita tentang kegiatan hari H. Bukan karena
gue ngga ngerti, tapi saat itu gue lebih sering di Ruang Panitia dan
keliling lokasi acara bersama kertas absensi. Kabar-kabar tentang
kelangsungan acara hanya bisa gue dengar dari mulut ke mulut.
Hadirnya
penonton setelah Open Gate membuat suasana di Usmar Ismail Hall cukup
ramai. Apalagi melihat antusiasme dari Bapak dan Ibu Guru, orangtua, dan
kakak-kakak alumni yang hadir.
Gue baru memasuki Hall utama saat penampilan Teddy Adhitya, yang menurut gue sangat memuaskan. Ditambah MC yang turut menghidupkan suasana. Senang rasanya melihat penonton yang senyam-senyum selama berjalannya acara.
Tapi, di antara seluruh rangkaian acara, momen yang paling berharga bagi gue adalah saat melihat penampilan
Harmoni61. Di saat itulah, apa yang kami, panitia, mimpikan sejak dulu,
akhirnya benar-benar jadi kenyataan.
.
.
.
.
.
31 Juli 2017
Hari ini, H+2 Closing Stage Sixtonation feat. Rhapsodie With Scraft.
Masih
terbayang setiap memori dari perjalanan dan perjuangan yang kami
jalani. Penat dan lelah yang pernah kami lewati kini terbayarkan dengan
kegembiraan yang tak ada habisnya. Rasa syukurlah yang sekarang menjadi
penutup, mengiringi ingatan kami.
Terima
kasih teman-teman panitia, Bapak dan Ibu Guru, orangtua, kakak-kakak
Alumni, sponsor, media partner, serta pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam mewujudkan Sixtonation feat. Rhapsodie With Scraft
2017: #DuaPribadiSatuJiwa.
Sampai jumpa di tahun berikutnya!
(@btssixtorws on Instagram)
1 comments
wuahh mantebbb yaaa
ReplyDeleteAds:
Cara Cek
Harga Iki