Setelah
menghabiskan hampir satu bulan tanpa bencengkerama dengan Pondok Bambu,
akhirnya hari Kamis (31/5) kemarin, gue kembali lagi kesana dalam rangka Bukber
bersama angkatan 2018, 2019, dan 2020. Belum banyak yang berubah disana (ya
iyalah orang baru bentar), sekalipun ada, kayaknya gue juga gak begitu nyadar.
Tapi,
perbedaan yang paling mencolok adalah saat gue tiba di sekolah. Kalau biasanya
pas gue datang pagi-pagi disambut sama bapak/ibu guru, sore itu gue disambut
oleh adik-adik yang duduk di koridor Ruang Piket.
Perlu
beberapa detik buat gue untuk mencerna keadaan, sampai akhirnya gue menyadari
kalau mereka adalah adik-adik Cacapsis yang sedang ikut kaderisasi tahun ini.
(maafin ya kakak lo yang ini selesai jabat udah balik jadi manusia lemot)
Saat ini gue
bisa membayangkan kembali dunia per-Cacapsis-an yang begitu hebohnya, dan juga
dunia per-kakak OSIS-an yang gak kalah
hebohnya juga. Both sides, baik jadi Adik atau jadi Kakak, sama-sama tugas yang
berat.
Berdasarkan
pengalaman dan perasaan gue pribadi, jadi OSIS itu makin lama ngejabat makin
terasa beratnya. Proker semakin banyak, masalah yang muncul semakin rumit,
fokus semakin kebagi-bagi. Apalagi, kalau prokernya saling bentrok. Terkadang,
ngejalanin satu proker aja ribetnya udah setengah mati, nah kalau sekaligus
banyak, kebayang dong gimana rasanya.
Mungkin
itulah yang sekarang dirasakan adik-adik OAV yang lagi jabat sekarang. Gue
masih inget dulu saat berada di posisi mereka, yang bisa dibilang adalah peak
season-nya masa jabat OSIS.
Terlepas
dari itu, gue juga masih ingat saat pertama kali menyambut mereka sebagai
adik-adiknya OSC.
Dalam
tulisan yang gue buat sebelumnya, gue merujuk ke OAV sebagai 'prajurit-prajurit
kecil'. Iya, prajurit-prajurit kecil yang dulu suka curhat kalau diomelin
orangtuanya karena pulang malem, yang kalau mau pergi ngumpul rajin boncengan
bertiga (hehe), dan yang paling gue inget—yang selalu banyak ide.
Melihat,
menemani, dan membimbing 'prajurit-prajurit kecil' ini bisa jadi merupakan
tugas tersulit bagi OSC. So, hats off buat teman-teman OSC yang dulu ngurusin
kaderisasi. It's one hell of a proker.
Selama kader
dulu, OSC melihat mereka dari yang sebelumnya belum tau apa-apa, masih
malu-malu, sampai mereka bisa menunjukkan karakter satu badan mereka.
Hingga
akhirnya kita mengantarkan mereka ke pelantikan untuk menjadi prajurit yang
punya tanggung jawab penuh. Sebagai pengurus OSIS yang didemisioner, melepas
jabatan itu emang berat, tapi mempercayakan jabatan ke orang lain itu lebih
berat lagi.
Awal mereka
jabat, masih banyak hal-hal tentang mereka (terutama cara kerja) yang gue dan
teman-teman OSC ragukan. Seringkali kita mikir, "Kok gini sih?" atau
"Beda sama pas kita ngejabat ya?", dll.
Tapi seiring
berjalannya waktu, OAV ternyata bisa membuktikan kalau berbeda bukan berarti
buruk.
Misalnya,
ide-ide kreatif yang mereka tuangkan dalam proker. Itu adalah salah satu
kelebihan mereka yang gak dimiliki sama OSC. That's a really good kind of
difference.
Nah, balik
lagi ke pembahasan tentang peak season ya. (Sumpah gue gatau kenapa nyebutnya
peak season, mungkin karena sekarang lagi mau lebaran ya?). Sejujurnya, selama
peak season OSC dulu, gue sering banget breakdown tentang satu dan lain hal,
dan ini kebawa sampai setelah demis. Banyak banget hal yang gue sesalin sampe
bikin gue stres. Intinya dua ini—kerja gue yang kurang maksimal dan breakdown
yang keseringan itu sendiri. Padahal, itu seharusnya gak perlu terjadi.
Dari apa
yang pernah gue pelajari, salah satu basic rule jadi pengurus OSIS adalah
selalu belajar dari pengalaman dan selalu bisa bangkit. Harus. Wajib.
Otherwise, you're gonna be a let down.
OAV,
masih ada
beberapa bulan lagi bagi kalian untuk menyelesaikan dan menyempurnakan semua
tugas. Gue dan teman-teman udah gak sabar untuk ngelihat karya-karya seperti
apa yang akan kalian buat nantinya. Kami percaya kalian sangat punya potensi
untuk jadi lebih baik dari kakak-kakak kalian. Apapun yang terjadi, jangan lupa
untuk selalu kasih effort paling maksimal dalam tiap hal yang kalian kerjakan.
Make us all
proud.
Dari kami yang akan selalu mendukung kalian,
OSC 2016.